Tuesday, November 29, 2011

Cara Memanfatkan Sampah Kertas dan Majalah Bekas

Sampah kertas berserakan di meja kerja kantor, semakin hari dokumen-dokumen yang sudah tidak terpakai juga makin menumpuk di salah satu sudut ruangan. Sedangkan dirumah majalah dan buku-buku bekas sudah tidak muat lagi untuk disimpan di lemari. Beberapa hari saya mencari cara untuk memanfaatkan "sampah" ini. Akhirnya saya memutuskan untuk mencoba menjadikan kertas-kertas tersebut sebagai bahan untuk membuat kerajinan paper quilling. Saya menggunakan alat-alat sederhana untuk melakukannya, cukup dengan penggaris, pensil, dan cutter saja untuk memotong kertas-kertas tersebut sesuai ukuran yang saya inginkan.

Sambil menunggu kertas quilling yang saya pesan beberapa hari yang lalu, saya bisa memanfaatkan bahan hasil daur ulang kertas dan majalah bekas tersebut untuk sekedar mencoba berkreasi, menuangkan ide-ide yang sudah banyak terkumpul di kepala. Saya memotong kertas-kertas tersebut dengan ukuran yang bervariasi, tapi yang paling banyak adalah untuk ukuran 0,5x20 cm dan 1x20 cm yang setahu saya merupakan ukuran yang sering digunakan dalam bahan paper quilling


Hasilnya ternyata cukup lumayan untuk bahan dari kertas dan majalah bekas. Daripada membiarkan tumpukan kertas dan majalah bekas tersebut semakin memenuhi ruang kerja atau rumah kita, tidak ada salahnya kita menggunakannya untuk berkreasi. Tergantung sejauh mana kita bisa berimajinasi untuk menghasilkan karya yang lebih berguna, daripada hanya menjadi "sampah". Mari mulai berpikir kreatif mulai dari sekarang. Saya bisa, Anda juga pasti bisa! :)


Salam kreatif

Monday, November 28, 2011

Menunggu Pesanan Bahan Paper Quilling

Sudah cukup lama saya berkenalan dengan kerajinan yang bernama paper quilling. Sudah 1 tahun lebih saya mengetahui ada "cabang" kerajinan tangan dari bahan kertas yang satu ini. Tapi dari dulu saya belum pernah "benar-benar" membuatnya. Selain karena waktu yang terbatas juga mungkin karena niat yang belum kuat untuk menekuni kerajinan paper quilling ini. Di samping itu juga masih relatif sulitnya mencari bahan-bahan dan alat pendukung untuk membuat kerajinan kertas ini. Sehingga saya hanya mencoba membuat dengan bahan seadanya, misalnya kertas koran atau kertas HVS dan A4 80 gram yang ada di meja kerja saya. Saya potong sendiri kertas-kertas itu dengan cutter dengan ukuran mulai 0,5 cm sampai 1 cm. Meskipun masih banyak potongan yang kurang rapi karena pemotongan manual tapi sudah cukup lumayan untuk sekedar latihan.

Setelah beberapa hari yang lalu saya browsing dan menemukan berbagai gambar dari paper quilling yang beraneka rupa, membuat saya mulai tertarik lagi untuk kembali belajar mengenai kerajinan kertas ini. Dari gambar-gambar yang saya peroleh dari internet itu juga saya baru tahu kalau paper quilling tidak hanya sekedar untuk hiasan dinding atau menghias scrapbook, tetapi juga bisa dijadikan bentuk 3 dimensi yang sangat menarik. Aplikasinya pun bisa bermacam-macam, mulai dari pajangan lemari,hadiah ulang tahun atau pernikahan, hingga mainan anak-anak yang terbuat dari paper quilling ini.

Friday, November 25, 2011

Aneka Kreasi Paper Quilling

Beberapa keunggulan dari paper quilling adalah bisa dibuat beraneka macam bentuk dan kreasi. Paper quilling dapat diaplikasikan pada berbagai macam media, seperti scrapbook, frame foto, kotak kado, tempat pensil, dan sebagai pajangan lemari, atau bisa juga dimasukkan pada foto frame untuk digunakan sebagai hiasan dinding yang cantik. Tergantung sejauh mana kita bisa berkreasi dalam membentuk dan mengaplikasikan paper quilling tersebut. 

Dibawah ini ada beberapa gambar kreasi paper quilling yang diambil dari berbagai sumber, yang mungkin bisa dijadikan referensi dan inspirasi bagi Anda yang baru mulai belajar membuat paper quilling.


Wednesday, November 23, 2011

'Paper Quilling', Usaha Rumahan Tanpa Harus Dapat Tekanan Bos

Bermula dari ketertarikan dengan cara pembuatannya, Lasmini kini menjadikan seni menggulung kertas atau paper quilling sebagai penghasilan. Paper quilling yang dulu biasa dipakai mendekor di buku, di tangan Lasmini dibuat dalam beberapa bentuk karakter dan unik. "Biasanya yang memesan itu tentang karakter pribadi," kata Lasmini di rumahnya di kawasan Lembang, Jawa Barat, baru-baru ini. 

Lasmini mengatakan, sebenarnya ada bahan khusus untuk membuat paper quilling. Namun, ia mencoba mengaplikasikan dengan bahan lain, seperti majalah bekas dan karton. "Dari koran juga bisa," ucap Lasmini.

Untuk membuat sebuah karakter, tahap awal adalah memilih bahan untuk kemudian dipotong-potong. Pilih warna sesuai karakter yang akan dibuat. Setelah dipotong-potong, kertas digulung dan ukurannya berbeda. Untuk bentuk kepala, biasa dibuat besar. Sedangkan untuk tangan dan kaki dibuat kecil-kecil 

Kertas-kertas yang sudah digulung itu kemudian dirangkai. "Dipasang mulai dari, kaki, tangan, dan seterusnya," ujar Lasmini. "Tempelkan aksesoris yang diperlukan." 

Berbagai karakter musisi terkenal pernah ia buat, di antaranya Mitha The Virgin. "Meski tak terlalu mirip, tapi (saya) ambil karakter yang ada di dirinya," kata Lasmini. "Misalnya gitar, kalung, dan rambutnya."
Menurut Lasmini, faktor kesulitan untuk membuat satu paper quilling ada di kreativitasnya. "Kita harus jeli dan teliti untuk setiap karakter orang yang memesan bonekanya kepada kami," tutur Lasmini.

Lasmini mengaku sudah memasarkan karya-karyanya ke seluruh daerah di Indonesia. "Cuma Papua dan Sulawesi yang belum," ujar Lasmini. Ia memasarkan karya-karyanya lewat internet atau jejaring sosial facebook. Pangsa pasarnya adalah anak dan dewasa. "Bahkan, orangtua juga suka," ujar Lasmini.

Punya Bisnis Sendiri, Siapa Takut?
Senangnya bisa menjalankan usaha sendiri tanpa ada tekanan dari seorang bos. Ketahuan lagi. Sang Ibu kembali memergoki kamar Gita Rachmaningtias (23 tahun) berantakan. Kain flanel, bahan hama beads, jarum, benang, beading, pensil, kertas, dan barang lainnya berserakan. "Seperti kapal pecah memang," ceritanya sambil tertawa. Biar begitu, kekacauan itu selalu terulang. "Ibu sampai bosan dan menyuruh saya agar berhenti membuat kerajinan," katanya.